Sri Mulyani dan 3 Lembaga Dunia Optimistis Ekonomi Tumbuh Pesat
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai produksi dan konsumsi domestik relatif kuat di tengah gelombang Covid-19 varian Omicron.
"Varian Omicron masih tergolong rendah atau lemah dalam hal mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani dalam Webinar Fitch on Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur terus berada dalam fase ekspansi dalam lima bulan terakhir.
PMI manufaktur menjadi yang tertinggi di Kawasan ASEAN, impor bahan baku dan barang modal masih tumbuh dua digit, dan konsumsi listrik bisnis dan industri kian meningkat.
Hal tersebut juga terlihat dari indikator konsumsi, yakni Indeks Kepercayaan Konsumen yang berada di atas level optimistis, Indeks Penjualan Ritel yang terus meningkat seiring dengan optimisme pubik dan mobilitas, serta Indeks Belanja Mandiri yang masih di atas kondisi pra pandemi di tengah sebaran Omicron.
"Kondisi perekonomian yang baik di tengah Omicron, tetap optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8 persen sampai 5,5 persen," bebernya.
Sejumlah lembaga internasional pun meramalkan Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi cukup baik.
Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,6 persen, Bank Dunia 5,2 persen, serta Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) 5,2 persen.
Sri Mulyani dan tiga lembaga keuangan dunia optimistis ekonomi Indonesia tumbuh pesat
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025