Sri Mulyani: Indonesia Punya Tax Gap yang Harus Dikurangi

Perempuan kelahiran Bandarlampung itu mengatakan dari sisi administrasi, reformasi akan membuat administrasi menjadi simpel, mudah, dan efisien.
Selain itu, kata Sri Mulyani, akan memberikan kepastian hukum, memanfaatkan data dan informasi untuk menciptakan keadilan.
"Serta mengikuti tren serta best practice global," ungkapnya.
Dia menegaskan konsep reformasi perpajakan akan dibahas lebih lanjut bersama dengan DPR dan tentunya akan mendengarkan masukan dari seluruh pemangku kepentingan.
“Inilah yang kita ingin letakkan di dalam fondasi reformasi perpajakan di depan para anggota DPR Komisi XI," ujar Sri Mulyani.
Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap seluruh stakeholder bersama-sama membahas bagaimana fondasi ekonomi Indonesia yang bisa mendekatkan kepada praktik-praktik yang terjadi secara global.
"Sambil tetap melindungi kepentingan bangsa dan negara serta perekonomian kita, dan tetap berpihak kepada kelompok yang lemah atau vulnerable,” tegas Sri Mulyani. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Sri Mulyani menuturkan berdasarkan benchmark, selisih pajak internasional terutama bagi negara-negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan negara berkembang berada di sekitar 3,6 persen.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Menkeu: Kalau Tunjangan Profesi Lebih Kecil dari Tukin, Kami Tambahkan
- Sri Mulyani Ungkap tak Semua Dosen Terima Tukin, Begini Penjelasannya
- Kabar Gembira tentang Pencairan Tukin Dosen ASN, Alhamdulillah
- Waspada, Modus Penipuan Unlock IMEI
- Warga Jateng Antusias Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp 28 Miliar