Sri Mulyani Jangan Buru-buru Utang ke IMF dan World Bank, Lakukan Ini Saja!

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan memberikan sejumlah opsi agar rencana Menkeu Sri Mulyani meminjam uang ke International Monetary Fund (IMF) maupun World Bank untuk pendanaan penanganan virus corona (Covid-19), dibatalkan saja karena membahayakan Indonesia.
Politikus yang beken disapa dengan panggilan Hergun tersebut mengatakan, saat ini Indonesia masih memasuki tahap awal krisis sehingga diperlukan kebijakan antisipasi.
Bukan justru buru-buru berutang ke World Bank maupun IMF yang menyiapkan dana talangan gede untuk menghadapi pandemi global tersebut.
Lantas apa solusi yang dia tawarkan anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu?
Sejatinya, kata Hergun, ada beberapa solusi sumber pendanaan dalam negeri yang bisa dimanfaatkan.
Antara lain dari Sisa Anggaran Tahun Lalu (SAL), akumulasi dari Sisa Anggaran Tahun Sebelumnya (SILPA) dan anggaran yang selama ini disishkan oleh pemerintah sebagai dana abadi (endowment fund) untuk keperluan cadangan yang diinvestasikan di Surat Utang Negara.
"Termasuk dana APBN yang ada BA99 yang selama ini dikelola oleh Menteri Keuangan Sebagai Bendahara Umum Negara," ucap Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI ini, Jumat (27/3).
Bahkan kalau perlu pemerintah bisa meminjam sebagian dana simpanan milik LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yang mencapai lebih Rp150 triliun sebagai cadangan darurat oleh negara untuk keperluan mendadak.
Heri Gunawan mendesak Menkeu Sri Mulyani Indrawati jangan meminjam uang ke IMF maupun World Bank untuk dana penanganan virus corona Covid-19.
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5%, Ekonom Bilang Begini
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Menkeu: Kalau Tunjangan Profesi Lebih Kecil dari Tukin, Kami Tambahkan