Sri Mulyani jangan Hanya Jago Mengajukan Utang Baru, tetapi Harus Andal Melakukan Renegosiasi

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani supaya mampu melakukan renegosiasi dengan lembaga perbankan dunia terkait utang luar negeri Indonesia.
Dia menyatakan bahwa renegosiasi penghapusan bunga saja tidak cukup, apalagi hanya berupa pengalihan program pembiayaan atau debt swap.
"Seharusnya dalam pertemuan dengan pimpinan lembaga perbankan dunia, Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa memperjuangkan renegosiasi utang luar negeri Indonesia. Akan tetapi, renegosiasinya tidak cukup dengan hanya sekadar penghapusan bunga, namun harus penurunan utang pokok,” kata Kamrussamad dalam keterangannya, Selasa (18/10).
Kamrussamad menyampaikan itu menanggapi Menkeu Sri Mulyani yang bertemu dengan sejumlah pimpinan lembaga perbankan dunia pada hari terakhir G20 Finance Track.
“Jangan sampai forum tersebut hanya seremoni, apalagi sebagai froum untuk menambah utang luar negeri Indonesia,” ungkap Kamrussamad.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia masih memiliki kesempatan di Forum G20 pada November 2022 nanti.
“G20 harus menjadi momen bagi Menkeu Sri Mulyani untuk renegosiasi semua utang luar negeri Indonesia,” kata politikus Partai Gerindra itu.
Menurut dia, memang anggaran pembayaran bunga utang makin melonjak.
Kamrussamad ingin Menkeu Sri Mulyani tidak hanya jago mengajukan utang baru, tetapi juga andal melakukan renegosiasi utang luar negeri Indonesia.
- PT Bali Ragawisata Digugat Pailit ke PN Jakpus, Salah Satunya Diajukan Pemegang Saham
- Menkeu: Kalau Tunjangan Profesi Lebih Kecil dari Tukin, Kami Tambahkan
- Sri Mulyani Ungkap tak Semua Dosen Terima Tukin, Begini Penjelasannya
- Kabar Gembira tentang Pencairan Tukin Dosen ASN, Alhamdulillah
- Realitas Utang
- Aset BUMN Tak Cukup Tutupi Utang, Pengamat: Ini Tanda Bahaya Serius