Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf Bapak, Mungkin Suka Nakal
jpnn.com, JAKARTA - Menkeu Sri Mulyani Indrawati mewakili jajaran menteri di Kabinet Kerja 2014-2019 menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Jokowi, pada acara silaturahmi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10).
Hal itu disampaikan Sri Mulyani, sebelum dirinya bersama sejumlah menteri yang tergebung dalam grup musik Elek Yo Band, tampil di depan Jokowi - Jusuf Kalla, dan anggota kabinet lainnya di acara tersebut.
"Kami mohon maaf Bapak, mungkin suka nakal, suka ndablek, suka enggak ngerti, suka terlambat. Pasti kan sebagai manusia biasa, mohon maaf kalau kami belum bisa memuaskan. Terima kasih Bapak Presiden dan Bapak Wapres atas kepercayannya," ucap Sri Mulyani.
Bagi mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu, kepemimpinan Jokowi memungkinkan para menteri mengekspresikan seluruh bakat terpendam masing-masing sekaligus menyalurkan rasa frustasi. Salah satunya dengan bermusik.
Dalam hal hubungan kerja di kabinet, pihaknya merasa kepemimpinan Jokowi - JK telah berhasil menciptakan kekompakan. JK sering mengundang para menteri untuk berdiskusi mengenai banyak hal.
Sedangkan Jokowi, selalu memberikan petunjuk dalam rapat-rapat kabinet, sehingga mereka paham bagaimana menyelesaikan persoalan.
"Kami semua dalam kabinet, kalau saya merasa bahwa kerja secara bersama jauh lebih menyenangkan daripada kerja sendiri-sendiri," tandas Sri Mulyani, perempuan asal Bandar Lampung itu. (fat/jpnn)
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, dalam hal hubungan kerja di kabinet, pihaknya merasa kepemimpinan Jokowi - JK telah berhasil menciptakan kekompakan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Ini Penegasan Sri Mulyani
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah