Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!

Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
Menteri Keuangan Sri Mulyani . ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU (ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN)

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 28 Februari 2025.

Perempuan yang karib disapa Ani itu membeberkan APBN mengalami defisit sebesar Rp 31,2 triliun atau 0,13 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Defisit APBN 2025 didesain Rp 616,2 triliun. Jadi, defisit Rp 31,2 triliun masih dalam target APBN, yaitu 2,53 persen terhadap PDB atau Rp 616,2 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025 di Jakarta, Kamis.

Sri Mulyani melanjutkan pendapatan negara terealisasi sebesar Rp 316,9 triliun atau 10,5 persen terhadap target APBN 2025 yang sebesar Rp 3.005,1 triliun.

Penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp 240,4 triliun atau 9,7 persen dari target, dengan rincian Rp 187,8 triliun berasal dari penerimaan pajak dan Rp 52,6 triliun dari kepabeanan dan cukai.

"Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terserap sebesar Rp 76,4 triliun atau 14,9 persen dari target," ucap Sri Mulyani.

Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp348,1 triliun atau 9,6 persen dari target sebesar Rp3.621,3 triliun.

Belanja pemerintah pusat (BPP) tercatat sebesar Rp211,5 triliun atau 7,8 persen dari target. Rinciannya, belanja kementerian/lembaga (K/L) terealisasi sebesar Rp 83,6 triliun dan belanja non-K/L Rp127,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 28 Februari 2025.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News