Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Cawapres Demokrat
Senin, 09 Februari 2009 – 08:03 WIB
Ruhut menyatakan, usul yang dimunculkan Jaringan Nusantara tersebut masih sekadar wacana. Keputusan siapa yang akan menjadi pendamping SBY dalam bertarung di pilpres mendatang tetap akan ditentukan setelah Pemilu Legislatif 9 April 2009. ''Itu hanya nominasi. Mereka harus paham, semua kembali pada user, yakni Pak SBY,'' katanya.
Baca Juga:
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng kembali menegaskan, pengumuman capres-cawapres yang dilakukan terlalu dini bukanlah sesuatu yang etis. ''Nggak ada itu capres atau cawapres. Yang ada hanya Presiden SBY dan Wapres JK (Jusuf Kalla),'' ujarnya.
Tokoh lain yang telah menyatakan siap maju, menurut Jubir kepresidenan itu, hanya para bakal capres ataupun cawapres. ''Mereka orang yang bercita-cita ingin menjadi capres,'' tambahnya, lantas tertawa.
Bagaimana Jaringan Nusantara yang telah menyebut nama cawapres? Andi enggan menanggapi serius. ''Ya itu cuma omongan biasa. Mereka juga orang baru,'' katanya.
JAKARTA - Larangan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat SBY untuk tidak membicarakan masalah capres-cawapres ternyata sulit dibendung di arena
BERITA TERKAIT
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil