Sri Mulyani Merasa Tak Diistimewakan
Diperiksa KPK 6 Jam, Hanya Minum Air Putih dan Izin Sholat
Rabu, 05 Mei 2010 – 00:05 WIB
JAKARTA — Banyak kalangan meragukan kinerja tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang melakukan pemeriksaan terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantornya. Namun kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan KPK selama hampir enam jam, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab semua sorotan miring terkait kontoversi tempat pemeriksaan dugaan kasus korupsi dalam pemberian bailout Bank Century itu. "Pada berbagai tahapan penyelidikan ini, KPK juga sudah mendatangi berbagai sumber informasi. Jadi saya melihat tidak ada perbedaan atau keistimewaan. Semuanya faktual dan legal serta tidak ada diskriminasi apalagi keistimewaan terhadap saya,’’ kata Sri Mulyani.
"Mereka (KPK) memang mengundang kami. Namun atas dasar pertimbangan bahwa seluruh data dan dokumen ada di kantor ini, maka rasanya memang tempatnya lebih tepat disini (Kantor Kemenkeu). Apakah ini disebut istimewa? Kami menilai tidak karena pada bulan November 2009, KPK juga hadir disini," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers usai diperiksa KPK, Selasa (4/5) malam.
Baca Juga:
Dikatakan Sri Mulyani, dua kali pemeriksaan yang dilakukan terhadapnya bukanlah pemeriksaan awal melainkan pemeriksaan lanjutan. Beberapa kali, tim penyelidik dari KPK sudah mendatangi sekretariat Kemenkeu dan meminta berbagai data serta informasi terkait keputusan pemerintah melakukan bailout terhadap Bank Century senilai Rp6,7 triliun itu.
Baca Juga:
JAKARTA — Banyak kalangan meragukan kinerja tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang melakukan pemeriksaan terhadap Menteri
BERITA TERKAIT
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad