Sri Mulyani Minta KPK Pertegas Status Kasus Century
Selasa, 04 Mei 2010 – 21:52 WIB
Selain itu, KPK juga menanyakan latar belakang krisis itu sendiri, dokumen-dokumen yang dihasilkan pada saat rapat, bahkan kondisi sebelum terjadinya krisis. Sebagaimana Sri Mulyani sering mengataan, pada periode Juli-November 2008 memang terjadi gejolak perekonomian yang mengarah ke krisis, baik itu gejolak pasar modal, Surat Utang Negara, Obligasi Pemerintah dan berbagai langkah yang dilakukan pemerintah hingga lahirnya 3 Perppu.
"Perlu diingat, sebenarnya pemberian keterangan yang kami lakukan hari ini merupakan pemberian keterangan tambahan. Karena pada tahun lalu, yakni pada tanggal 30 November 2009 bertempat di kantor ini, saya selaku Kemenkeu, telah mengundang dan menyampaikan secara langsung dan proaktif, bahkan jauh sebelum proses politik terjadi," kata Sri Mulyani.
Katanya, saat itu KPK telah diundang Sri Mulyani untuk datang ke Kemenkeu dan dilakukan pertemuan secara terbuka termasuk pada publik melalui media massa. Kemenkeu saat itu telah memberikan informasi, menunjukkan data-data serta dokumen di Kemenkeu yang berkaitan dengan Bank Century.
"Saat itu dengan inisiatif kami sendiri, sebagai bentuk tanggungjawab kami kepada publik, kami telah sampaikan kepada KPK bahkan dengan melakukan wawancara seperti saat ini. Secara institusi, kami memberikan KPK ruang yang seluasnya, untuk melakukan rekonstruksi, gelar perkara, selidik, dan memberikan data-data primer yang faktual sebagai bentuk dukungan kami agar kasus Century ini dapat diselesaikan oleh KPK,’’ kata Sri Mulyani.
JAKARTA — Tiga penyelidik dari Komisi Pemberantasan Komisi (KPK), akhirnya menuntaskan pemeriksaan terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
BERITA TERKAIT
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon