Sri Mulyani: Opini WTP bukan Berarti Bebas dari Korupsi

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pengelolaan keuangan pemerintah pusat maupun daerah yang meraih predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP), bukan berarti bebas dari korupsi.
Sri Mulyani menyampaikan hal ini dalam pembukaan rapat kerja nasional akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah tahun 2017, di Istana Negara Jakarta, Kamis (14/9). Acara yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu dihadiri para kepala daerah seluruh Indonesia.
"Pengelolaan uang negara yang baik bermula dari perencanaaan program dan penggunaan anggaran serta pelaporan. Laporan LKPP berstatus WTP tidak selalu berarti penggunaan anggaran telah efisisen dan bebas korupsi," ujar dia.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, opini WTP tak selalu bermakna bebas korupsi, karena audit tersebut tidak didesain untuk mengukur ada atau tidaknya korupsi.
"Meski saat ini mampu meraih WTP, tapi ancaman terjadinya korupsi masih tetap ada. Terjadinya OTT atas penyelewengan pelaksanaan tugas pemerintahn sangat mencederai kepercayaan masyarakat kepada pemerintah selaku pengelola keuangan negara," kata menteri keuangan ke-26 itu.
Karena itu, katanya, partisipasi semua pihak baik pemerintahan maupun masyarakat sangat diperlukan dalam mengawal dan mengawasi rangkaian pengelolaan keuangan negara untuk terwujudnya tata kelola yang baik dan pemerintahan yang bersih. (fat/jpnn)
Audit tersebut tidak didesain untuk mengukur ada atau tidaknya korupsi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Struktur Lengkap Danantara, Ada Jokowi, Sri Mulyani hingga Pandu Sjahrir
- Universitas Terbuka Raih Opini WTP atas Laporan Keuangan 2024
- IHSG Melemah Lagi, Pembatalan RUU TNI Bisa Meredakan Pasar
- Baru 11 Pemda Salurkan THR PNS & PPPK, Menkeu Ungkap Penyebabnya
- Roadshow
- Sri Mulyani Cairkan THR PNS, PPPK, TNI hingga Polri Rp 20,86 Triliun