Sri Mulyani Optimistis Penyerapan Anggaran Bakal Meningkat
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus meningkatkan kemampuan belanja kementerian/lembaga maupun daerah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan menghadapi pandemi Covid-19. Dia memprediksi dalam satu dua pekan ke depan akan terjadi peningkatan realisasi anggaran.
Sri menjelaskan untuk realisasi anggaran kesehatan dari yang dianggarkan Rp 87,55 triliun, yang terealisasi saat ini Rp 6,3 triliun. Pada bidang perlindungan sosial dari yang dianggarkan Rp 203,91 triiun, yang teralisasi Rp 85,3 triliun.
Untuk program mendorong sektoral dan pemda dari yang dianggarkan Rp 106,05 triliun, yang terealisir Rp 7,4 triliun. Pada bidang UMKM, dari yang dianggarkan Rp 123,47 triliun, teralisir Rp 31,21 triliun. Insentif pajak bagi dunia usaha yang dianggarkan Rp 120,6 triliun, yang terealisir Rp 16,2 triliun. Untuk koprorasi, dari yang dianggarkan Rp 53,57 triliun sampai hari ini belum terealisir.
“Namun mungkin minggu depan akan beberapa realisasi yang akan terjadi,” katanya dalam jumpa pers online Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) yang disiarkan, Rabu (5/8).
Nah, Mulyani mengatakan dari berbagai kenyataan itu, Presiden Joko Widodo telah melakukan langkah bagi seluruh kementerian untuk mengakselerasi penggunaan anggaran yang sudah ditetapkan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 dalam rangka penanganan kesehatan dan juga untuk mendorong PEN.
“Kami juga akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh kementerian/lembaga. Kami perkirakan dalam satu dua inggu ini akan terjadi kenaikan dari pencairan anggaran yang diharapkan akan bisa terus ditingkatkan hingga Desember yang akan datang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri mengatakan untuk Semester II 2020 masih ada Rp 1171 triliun untuk belanja pemerintah pusat dan Rp 304,1 triliun transfer ke daerah yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Jadi, untuk Semester II ada anggaran Rp 1475,7 triliun yang akan dibelanjakan di dalam rangka mendorong perekonomian yang mengalami tekanan yang cukup besar,” ungkapnya.
Sri Mulyani menyebut realisasi anggaran kesehatan baru Rp 6,3 triliun dari yang dianggarkan di APBN sebesar Rp 87,55 triliun dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Tinjau Makan Bergizi Gratis, Pj Gubernur Kaltim Siap Sukseskan Program Pemerintah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun