Sri Mulyani Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap mempertahankan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2021 di atas 5 persen.
Hal itu sesuai dengan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun Anggaran 2021 yang telah disampaikan pemerintah ke DPR.
"Pertumbuhan ekonomi tidak ada perubahan dari dokumen PEM PPKF, yaitu sebesar 4,5 sampai 5,5 persen," ucap Sri Mulyani dengan nada optimistis ketika rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6).
Forum yang juga dihadiri Menteri PPN/Bappenas Suharso Manoarfa, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, Kepala BPS tersebut membahas asumsi dasar dalam KEM PPKF RAPBN 2021.
Terkait asumsi nilai tukar Rupiah yang semula Rp 14.000 - Rp 15.300 per dolar AS, sedikit revisi karena dokumen KEM PPKF yang yang awal disusun pada situasi April, di mana volatilitas nilainya sukup tinggi.
"Nilai tukar Rupiah, sekarang kami mengusulkan di Rp 14.900-15.300. Untuk inflasi (2.0% - 4.0%) tidak ada perubahan," ucap mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Perubahan juga diusulkan Ani untuk tingkat suku bunga SPN 3 bulan diubah menjadi SBN 10 tahun dari semula 6,67% - 9,56% menjadi 6,29 -8,29% dan untuk SBN 5 tahun sebesar 5,88 - 7,88%.
Dia memandang bahwa di dalam postur APBN yang lebih menentukan adalah SBN yang punya tenor 10 tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap mempertahankan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2021 di atas 5 persen
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Perumda Sarana Jaya Meluncurkan Warna Fine Living
- Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 Triliun di Kuartal III 2024
- Menko Airlangga Hartarto Dorong Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah
- Pertamina SMEXPO 2024 Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Catatkan Transaksi Rp 17,45 Miliar