Sri Mulyani Punya Kabar Baik soal Utang hingga Krisis, Alhamdulillah

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu membeberkan penerbitan SBN ritel juga dioptimalkan dalam rangka peluasan basis investor domestik dan fleksibilitas pinjaman program.
Hal itu dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam mengantisipasi volatilitas pasar keuangan. Adapun penerbitan SBN melalui lelang 2022 telah selesai dilakukan pada minggu pertama Desember 2022.
Sri Mulyani menegaskan tahun ini merupakan tahun terakhir dari kesepakatan BI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait berbagai beban alias burden sharing Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) melalui SKB I, II, dan III.
"Situasi krisis pandemi sudah berakhir sehingga independensi BI dan integritas kebijakan fiskal serta moneter harus dijaga," tegasnya.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung itu menambahkan realisasi pembelian SBN oleh BI terdiri dari SKB I sebesar Rp 49,107 triliun meliputi surat utang negara (SUN) Rp 25,2 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) Rp 23,9 triliun, serta SKB Ill Rp 95,42 triliun.
"Sisa target pembiayaan utang tunai akan dipenuhi melalui penerbitan SBN dalam rangka SKB Ill dengan BI dan penarikan pinjaman program," pungkas Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan perkembangan utang dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- PT Bali Ragawisata Digugat Pailit ke PN Jakpus, Salah Satunya Diajukan Pemegang Saham
- Menkeu: Kalau Tunjangan Profesi Lebih Kecil dari Tukin, Kami Tambahkan
- Sri Mulyani Ungkap tak Semua Dosen Terima Tukin, Begini Penjelasannya
- Kabar Gembira tentang Pencairan Tukin Dosen ASN, Alhamdulillah
- Realitas Utang