Sri Mulyani Punya Kabar Kurang Sedap soal Subsidi BBM, Semoga Aman

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati subsidi BBM dan kompensasinya pada 2022 mencapai Rp 689 triliun.
Anggaran itu, melebihi anggaran yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2022 sebesar Rp 502,4 triliun.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan kelebihan anggaran itu mencapai Rp 195,6 triliun akan dibayarkan pada 2023.
“Ini yang akan mempersempit ruangan tahun anggaran 2023. Oleh karena itu kami menyimak dan melihat pandangan fraksi mengenai bagaimana menyikapi sebuah belanja shock absorber yang begitu besar,” kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa (30/8).
Sri Mulyani menjelaskan belanja subsidi BBM dan kompensasi diharapkan dikaji ulang.
Sebab, hanya lima persen dari total subsidi Solar dinikmati oleh kelompok miskin dan 20 persen dari total kompensasi Pertamax yang dinikmati kelompok lapisan 40 persen terbawah.
“Oleh karena itu Presiden Jokowi menetapkan mulai mengalihkan sebagian subsidi yang begitu besar diberikan kepada kelompok orang yang tidak mampu, karena hanya sedikit yang dinikmati kelompok tidak mampu,” ucapnya.
Menkeu memaparkan subsidi BBM dan kompensasi di 2022 mengalami peningkatan signifikan dari Rp 188,3 triliun pada 2021, senilai Rp 188,3 triliun pada 2020, Rp 144,4 triliun pada 2019, dan Rp 153,5 triliun pada 2018.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Banggar DPR dan membahas soal subsidi BBM hingga kompensasi BBM.
- Cek Stok & Kualitas BBM di Baubau, Menteri ESDM Apresiasi Langkah Proaktif Pertamina
- RAFI 2025: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Cek Langsung Stok dan Kualitas BBM di Baubau
- BPKN Tinjau Terminal BBM Plumpang, Pastikan Cek Kualitas Dilaksanakan Berlapis
- Elnusa Angkat Bicara soal Pemberitaan Kasus Dugaan Pemalsuan BBM di Medan
- Apakah THR PNS & PPPK Cair Penuh? Sri Mulyani Menjawab Singkat
- Dukung Penegakan Hukum Kasus Korupsi Minyak, Putri Zulkifli Hasan: Jangan Mudah Termakan Isu