Begini Strategi Sri Mulyani Agar APBN Enggak Ngos-ngosan Genjot Ekonomi 2023
"Bisa menjadi sumber bagi pemulihan ekonomi dengan perusahaan-perusahaan bisa melakukan IPO rights issue maupun mengeluarkan obligasi. Ini karena investor domestik kita sekarang sudah mencapai 7,5 juta investor," tambahnya.
Eks petinggi Bank Dunia itu menjelaskan Indonesia termasuk sebagai negara dengan pemulihan ekonomi yangsudah bisa mencapai level sebelum pandemi Covid-19, bahkan di atasnya.
Hal tersebut didukung oleh pemulihan baik dari sisi permintaan seperti konsumsi, investasi, dan ekspor, maupun dari sisi produksi, yaitu manufaktur, perdagangan, dan konstruksi.
"Ini adalah suatu pemulihan yang cukup cepat hanya lima kuartal kita sudah bisa kembali ke GDP sebelum terjadi musibah Covid," ungkapnya.
Padahal, lanjut dia, banyak negara-negara di tetangga, bahkan di ASEAN maupun emerging country di dunia yang belum mencapai pre-Covid level.
"GDP-nya masih ada di sekitar 94 sampai 97 persen," imbuhnya.
Lebih jauh, Sri menyampaikan Presiden Jokowi ingin pemulihan ekonomi didasari pada produktivitas yang tinggi.
Menurutnya, hal itu bisa tercapai jika ada perbaikan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan kualitas birokrasi serta regulasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal merancang kebijakan agar pemulihan ekonomi 2023 tidak mengandalkan APBN.
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur