Sri Mulyani Rincikan Fokus Anggaran PEN 2021, Nyaris Rp700 Triliun
"Subsidi kuota Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), diskon listrik, serta iuran jaminan kehilangan pekerjaan," jelas dia.
Bidang ketiga adalah program prioritas sebesar Rp123,8 triliun. Sri Mulyani menyebutkan, meliputi pariwisata, ketahanan pangan, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah dan subsidi ke daerah, padat karya K/L, kawasan industri, serta lainnya.
Bidang keempat adalah dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp187,17 triliun. Progtam ini berfokus pada subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan non-KUR, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), penjaminan loss limit UMKM dan korporasi, Imbal Jasa Penjaminan (IJP) UMKM dan korporasi.
"Termasuk pembebasan rekmin dan biaya abonemen listrik, serta pembiayaan PEN lainnya," kata Sri Mulyani
Kemudian, lanjutnya, untuk penempatan dana dan pencadangan serta Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN yang menjalankan penugasan yaitu HK, ITDC, Pelindo III, dan KIW.
Bidang kelima adalah insentif usaha Rp53,86 triliun. Meliputi Pajak Penghasilan (PPh) 21 ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh 22 Impor, pengembalian pendahuluan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh Final DTP UMKM.
"Pengurangan angsuran PPh Pasal 25, penurunan tarif PPh Badan, serta PPN tidak dipungut KB/KITE," pungkasnya.(antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merincikan fokus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. Dia menyatakan, anggaran tahun ini mencapai Rp688,33 triliun.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Komisi III DPRD Kota Bogor Pastikan Pengelolaan Anggaran Efektif
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah