Sri Mulyani: Riset JPMorgan Bisa Timbulkan Salah Paham

Ani menegaskan, pemutusan kontrak kerja sama dengan JPMorgan memberikan sinyal kepada seluruh stakeholder bahwa pemerintah Indonesia ingin menjalin kemitraan yang saling menghormati.
Sebab, pemerintah telah berupaya melakukan berbagai kebijakan sehingga fundamental ekonomi Indonesia bisa cukup baik.
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistiyaningsih menuturkan, langkah pemerintah tersebut sudah tepat.
Dia juga menganggap hasil riset JP Morgan itu tidak kredibel.
Dia mencontohkan, Brasil yang iklim politiknya bermasalah dan pertumbuhan ekonominya masih minus hanya diturunkan satu peringkat.
Begitu juga Rusia yang peringkatnya justru di-upgrade. Dari sisi fundamental ekonomi, Indonesia cukup baik kalau dibandingkan dengan dua negara tersebut.
’’Menurut saya, bagus ya pemerintah menunjukkan sikap. Alasan menurunkan sampai dua knots itu perlu diperjelas. JPMorgan tidak kasih penjelasan. Jadi, tidak fair,’’ ujarnya.
Lana mengungkapkan, ketika Menkeu Bambang Brodjonegoro masih menjabat, JPMorgan juga telah mendapatkan peringatan karena melakukan riset yang tidak kredibel terhadap Indonesia.
JPNN.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hasil riset JPMorgan Chase Bank NA berpotensi menimbulkan kesalahpahaman yang
- Usut Kasus Gratifikasi, KPK Periksa Pemeriksa Pajak di Kemenkeu
- Usut Gratifikasi Pejabat Pajak, KPK Periksa Bos PT Cakra Kencana Indah dan PT Mitra Adiperkasa
- Aturan Baru, Barang Kiriman Jemaah Haji Maksimal Nilainya Rp 24,5 Juta Bebas Bea Masuk
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Istana Bantah Anggaran Pendidikan Kena Efisiensi, KIP & Beasiswa Tak Terdampak
- Legislator Demokrat Anggap CoreTax Solusi Perpajakan Baru, Meski Ada Kendala