Sri Mulyani Sebut Belanja Pemerintah Berkurang, Ternyata Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan belanja pemerintah terkontraksi sebesar 2,88 persen pada triwulan III 2022 (year-on-year/yoy).
Menurut Sri Mulyani, penurunan belanja pemerintah disebabkan pengeluaran untuk pandemi COVID-19 berkurang.
"Penurunan belanja pemerintah karena tahun lalu pada kuartal kedua dan ketiga pengeluaran kami, terutama untuk jaring pengaman sosial dan untuk pengeluaran terkait pandemi meningkat sangat besar," kata Menkeu Sri Mulyani pada "Bloomberg CEO Forum: Moving Forward Together" yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (11/11).
Bendahara Negara menyebut saat itu, Indonesia menghadapi Covid-19 varian Delta sehingga seluruh wilayah harus ditutup kembali, yang berimplikasi dikucurkannya tambahan jaring pengaman sosial.
Oleh Karena itu, kontraksi konsumsi pemerintah pada triwulan III tahun ini lebih kepada high based effect.
Apalagi, lanjut Sri Mulyani, belanja rutin pemerintah terutama untuk infrastruktur, hingga belanja modal sumber daya manusia lainnya seperti pendidikan tetap tumbuh.
"Kami juga masih memiliki kuartal terakhir tahun ini, di mana ada peluang bagi semua kementerian untuk mengejar pengeluaran mereka," tuturnya.
Kendati demikian, dia menyebut pada tahun depan belanja negara akan dilakukan dengan hati-hati karena defisit fiskal sudah akan diturunkan menjadi 2,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan belanja pemerintah terkontraksi sebesar 2,88 persen pada triwulan III 2022 (year-on-year/yoy).
- Seusai Blusukan, Menhut Gelar 3 Rapat Terkait Tata Kelola Sawit
- Sikap Keuangan
- Kemenkeu Satu
- Ekonom Percaya Kabinet Merah Putih Dipilih Berdasarkan Profesionalisme
- Profil & Rekam Jejak Sri Mulyani yang Kembali Memimpin Kemenkeu
- Natalius Pigai Sudah Bicara ke Sri Mulyani soal Anggaran Kementerian HAM