Sri Mulyani Sebut Tekanan Geopolitik Sangat Sulit Diprediksi, Indonesia Aman?
Menurutnya, apabila badan atau fondasi pemulihan Amerika Serikat belum kuat maka langkah The Fed yang awalnya ditujukan untuk menekan laju inflasi justru membuat pertumbuhan ekonominya tertahan.
“Bisa saja badannya tidak kuat, yang mau dihajar inflasi yang kena growth-nya duluan. We never know apa yang akan terjadi tergantung data ke depan. Tapi apapun itu harus kita antisipasi. The same thing di Eropa,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurutnya, tidak akan ada yang pernah tahu situasi yang akan terjadi ke depan sehingga saat ini data menjadi aspek penting dalam melihat potensi di masa depan dan mengantisipasi spillover effect dari kebijakan negara maju.
“Itu yang harus kita hadapi yaitu spillover dari ekonomi maupun kebijakan negara-negara yang mereka adopsi,” tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan tekanan geopolitik termasuk perang merupakan situasi yang sangat sulit diprediksi.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial