Sri Mulyani: Tak Bisa Buat Pegawai Sekaya Gayus

Sri Mulyani: Tak Bisa Buat Pegawai Sekaya Gayus
Sri Mulyani: Tak Bisa Buat Pegawai Sekaya Gayus
Diakui Sri Mulyani bahwa sebagai pemimpin di kementerian yang mengurus uang negara, tidak mudah baginya untuk menyamakan visi antara tujuannya membuat perubahan, dengan tujuan dari masing-masing pegawainya. Sri pun seolah menyindir berbagai bentuk sikap yang dinilainya tidak sejalan dengan tujuan reformasi itu sendiri.

"Ada orang-orang yang sekadar hidup, asal kaya, asal terkenal. Tidak peka, tidak melihat reputasi. Tidak menjaga kedisiplinan untuk diri sendiri, dan memalukan. Yang penting populer. Itu ada yang seperti itu, dan itu yang terjadi. Padahal kita harus hidup dengan nilai baik yang di-share, dan tidak memikirkan berkuasa sendiri. Harus hidup pada landasan kesamaan prinsip yang baik, bertanggungjawab, tenggang rasa dan berlandaskan hukum," bebernya lagi.

Secara tegas, Sri pun menyatakan bahwa dirinya bekerja bukan dengan tujuan untuk memperkaya diri maupun memperkaya karyawannya. "Karena rasa bangga pada diri sendiri tidak bisa dibeli, meski sekaya Gayus. Dan saya tidak bisa membuat karyawan bekerja untuk sekaya Gayus," tegasnya.

Setelah reformasi birokrasi, Sri mengatakan bahwa dirinya hanya ingin agar kementerian yang dipimpinnya saat ini dihormati secara sosial. "Jadi secara strata tidaklah terlalu miskin, namun juga tidak terlalu kaya. Kelas menengah, yang dilihat (oleh) masyarakat bisa menghidupi dirinya dan keluarga. Kita ingin dihormati karena tugas dan melaksanakan tanggungjawab dengan baik," katanya lagi. (afz/jpnn)

JAKARTA - Menjelang izin pengunduran dirinya turun dari Presiden SBY, setelah ditunjuk menjadi Managing Director World Bank yang berpusat di Washington


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News