Sri Mulyani Terus Waspada, Ada Apa?

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus mewaspadai dampak kebijakan ekonomi dan moneter Amerika Serikat.
Sebab, bisa berdampak pada aliran arus modal asing di Indonesia.
Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) itu menyebut dari sektor keuangan pemerintah akan pantau terus stabilitas dari sektor keuangan, perbankan, maupun pasar modal, dan juga lembaga keuangan bukan bank, termasuk pergerakan capital flow (arus modal) yang in di surat berharga maupun di saham.
"Juga out kalau sedang mengalami penarikan capital terutama merespon kebijakan di AS kita terus mewaspadai,” kata Sri Mulyani setelah pertemuan KSSK dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/10).
Sri Mulyani mengatakan saat ini memang kurs USD makin menguat dipicu kenaikan suku bunga Bank Sentral AS The Fed, penyesuaian suku bunga di Eropa dan pelemahan ekonomi China.
Hal itu membuat dinamika ekonomi global memberikan dampak ke perekonomian domestik yang harus diantisipasi pemerintah.
Salah satu bentuk antisipasinya, adalah penguatan koordinasi antara otoritas fiskal yakni Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter.
“Koordinasi antara kebijakan fiskal yaitu di bawah Kementerian Keuangan, APBN dengan kebijakan monoter di bawah Gubernur Bank Indonesia akan terus disinkronkan, diharmonisasikan, karena tantangan untuk menjaga stabilitas ekonomi,” katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus mewaspadai dampak kebijakan ekonomi dan moneter Amerika Serikat.
- Siasat Sri Mulyani untuk Meredam Tarif Resiprokal Amerika Serikat
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- PNM Wujudkan Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas lewat Ruang Pintar
- Kemenko PM Uji Publik Standar Pendampingan Usaha lewat Pilar Berdaya Bersama
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan