Sri Mulyani Ungkap Bocoran dari IMF soal Ekonomi Global, Ngeri-Ngeri Sedap
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan kondisi terkini perekonomian dunia dan tantangannya bagi Indonesia.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan perlambatan ekonomi global, di antaranya penyesuaian suku bunga beberapa bank sentral, inflasi, dan kenaikan harga komoditas.
"Kenaikan harga komoditas mendorong inflasi yang sangat tinggi, diikuti dengan kenaikan suku bunga di berbagai negara," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1).
Pasalnya, Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan ekonomi global hanya tumbuh 2,7 persen pada 2023 sehingga kenaikan dan gejolak geopolitik akan menggerus sisi permintaan dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi global terus direvisi ke bawah.
"Revisi berapa kali dilakukan IMF. Growth 2022 oleh IMF prediksi 4,4 persen, direvisi menjadi 3,6 persen, 3,2 persen," ungkapnya.
Selain itu, IMF juga berhati-hati dalam menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, bahkan tantangan dan perlemahan mulai terjadi secara nyata di berbagai belahan dunia.
"Ekonomi dunia diprediksi tumbuh 3,8 persen, kemudian revisi 3,6 persen, 2,9 persen, hingga jadi 2,7 persen," katanya.
Sri Mulyani mengungkapkan IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi di AS hanya 1,6 persen sehingga akan ada pertumbuhan negatif atau negatif growth pada beberapa kuartal di 2023.(mcr28/jpnn)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bocoran dari IMF soal kondisi ekonomi terkini di tingkat global
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris