Sri Mulyani Ungkap Data Realisasi Dana Otsus Papua dan Papua Barat, Oh Ternyata
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bahkan menyoroti rendahnya belanja kesehatan dan pendidikan, padahal keduanya merupakan sektor yang harus dikejar ketertinggalannya.
Di Papua, belanja pendidikan hanya 13,8 persen, dan kesehatan 8,7 persen.
Sedangkan di Papua Barat belanja pendidikan mencapai 14,3 persen dan kesehatan hanya 7,6 persen.
“Dari sisi perencanaan belum memadai dan belum ada desain mengenai bagaimana output dengan dana dan belanja yang ditingkatkan. Untuk infrastruktur, perlu usulan yang sudah direncanakan dan dirancang baik sehingga waktu anggaran diberikan, dia bisa dieksekusi dan tidak menjadi sisa,” ucapnya.
Selain itu, alokasi dana Otsus, kata dia, hanya berpusat di provinsi sehingga beban menjadi berlebihan yang mengakibatkan ketimpangan di antara beberapa kabupaten dalam satu provinsi.
Dampak dari masalah itu, imbuh Sri Mulyani, permintaan penyaluran cenderung lambat karena tergantung pada perencanaan dan target sasaran.
Sri Mulyani mencatat pendanaan untuk Papua dan Papua Barat cukup besar selama 20 tahun terakhir dengan total alokasi Otsus dan dana transfer infrastruktur mencapai Rp138,65 triliun dari 2002-2021.
Selain itu, transfer keuangan dan dana desa (TKDD) dari 2005-2021 mencapai Rp702,3 triliun dan belanja kementerian/lembaga mencapai Rp251,29 triliun selama 2005-2021.
Berikut ini data yang dibeberkan Menkeu Sri Mulyani soal realisasi dana otsus Papua dan Papa Barat.
- Mentrans Pastikan Putra-Putri Papua Dapat Alokasi Khusus Beasiswa Patriot
- Pilgub Papua 2024, Pasangan Mari-Yo Ungguli BTM di Kota Jayapura
- Hasil Sementara, Mari-Yo Unggul Signifikan di Pilgub Papua
- Yakin Menang di 4 Wilayah Utama, Mari-Yo Targetkan Raih 70 Persen Suara
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia