Sri Pantau Kasus Anas, Bero Ngefans Jokowi
Sabtu, 09 Maret 2013 – 06:55 WIB
PERANTAU dari Jawa di Lahad Datu, Sabah, Malaysia, tetap mempertahankan budaya dan tradisi. Prinsip mangan ora mangan ngumpul masih dipegang teguh. Berikut laporan wartawan Jawa Pos RIDLWAN HABIB yang sedang meliput konflik di perbatasan Malaysia-Filipina itu. -------- "Pak, Pak, Cah, Cah, iki lho onok wartawan teko Suroboyo (Pak, Pak ini lho ada wartawan dari Surabaya, Red)," ujarnya dengan ekspresi semringah.
Wajah Sri Endang Wahyuni, 39, tampak curiga saat saya masuk ke kompleks permukiman Kampung Taman CL, Lahad Datu, Kamis pagi (7/3). Tatapannya tajam dan penuh selidik. "Mau cari siapa?" katanya kemudian kepada saya.
Namun, begitu saya memperkenalkan diri, sontak ekspresinya berubah total. Dia langsung turun dari rumah panggung untuk menyambut saya. Tak hanya itu, Sri terus berteriak-teriak memanggil para tetangga.
Baca Juga:
PERANTAU dari Jawa di Lahad Datu, Sabah, Malaysia, tetap mempertahankan budaya dan tradisi. Prinsip mangan ora mangan ngumpul masih dipegang teguh.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408