Sri Pantau Kasus Anas, Bero Ngefans Jokowi

Sri Pantau Kasus Anas, Bero Ngefans Jokowi
Guyub Rukun: Wartawan Jawa Pos Ridlwan Habib (paling kiri) bersama masyarakat Jawa di kampung Taman CL, Lahad Datu, Sabah. Urut dari kiri Suraji, Alia anak Suraji, Sri Endang, Adib, Setia Utama, Thohir, Edi, dan Bero. foto Jawa Pos photo.
Suraji, yang berasal dari Bojonegoro, saat itu menyiapkan rombong baksonya. Tak lupa dia mengenakan sepatu bot agar aman saat bekerja. "Soalnya, jualannya harus masuk jauh ke kamp-kamp peladang sawit. Jadi, perlu pakai sepatu bot," ujar Suraji.

Lalu, layaknya menyambut tamu, Sri bergegas mengeluarkan air minum dari dalam rumah. "Ayo, Mas, diunjuk (diminum), ini banyu sejuk," katanya, disambut tawa yang lain karena bahasanya campuran Jawa-Sabah.

Selain pasangan Utomo dan Sri, dalam pertemuan di depan rumah Utomo itu ada Adib dari Cilacap, Suyitno asal Tuban, Thohir yang asli Wonogati (Blitar), Edi dari Bojonegoro, dan Bero dari Semarang (Jawa Tengah).

"Di sini semua ditanggung bareng-bareng. Kalau ada yang baru datang dari Jawa, belum punya pekerjaan atau mbambung, ya tetap kami openi (urus, Red)," terang Utomo.

PERANTAU dari Jawa di Lahad Datu, Sabah, Malaysia, tetap mempertahankan budaya dan tradisi. Prinsip mangan ora mangan ngumpul masih dipegang teguh.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News