Sri Sultan HB X: Kalau Mau Tinggal di Rumah, Selesai Masalahnya
jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X akan mempertimbangkan pengajuan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jika kasus pasien positif COVID-19 dominan dengan adanya empat klaster di wilayahnya.
Di DIY saat ini terdapat empat klaster besar penyebaran COVID-19 yakni klaster jemaah tablig Sleman, klaster Gereja GPIB Kota Yogyakarta, klaster jemaah tablig Gunungkidul, serta klaster Indogrosir di Sleman.
"Kalau (pasien) positifnya dominan, kami punya pertimbangan mungkin juga dilakukan PSBB biar lebih menertibkan mereka yang tidak disiplin," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (15/5).
Meski demikian, sebelum opsi itu direalisasikan, Sultan masih berharap ada peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendisiplinkan diri melaksanakan protokol kesehatan termasuk tetap berada di rumah demi mencegah persebaran COVID-19.
coronajogjaprovgoid
"Sebetulnya PSBB atau tidak, kalau mereka patuh dan disiplin mau tinggal di rumah, ya sebetulnya selesai kok masalahnya," kata dia.
"Kesulitan kita sama-sama itu menahan diri untuk tidak keluar rumah kalau tidak penting, kok sepertinya susah. Itu karena dirinya sendiri tidak mampu mendisiplinkan diri," imbuhnya.
Raja Keraton Yogyakarta ini berharap masyarakat bisa memosisikan diri sebagai subjek yang ikut berperan aktif, sehingga bisa berpartisipasi seperti pada saat menghadapi bencana gempa bumi dan erupsi Gunung Merapi pada 2006 dan 2010.
Sri Sultan HB X angkat bicara soal situasi corona di Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Keji Suami Bunuh Istri di Bantul Yogyakarta
- Pemberedelan Pameran Lukisan Pernah Bikin Yos Suprapto Kaya Raya, Begini Ceritanya
- Lukisan Aktivis
- KAI Properti-Kereta Api Pariwisata Resmikan Rail Transit Hotel Jogja Sambut Liburan Akhir Tahun
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar