Sri Sultan HB X Usul 1 Maret Jadi Hari Besar Nasional, Begini Alasannya
jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X bicara tentang peristiwa sejarah serangan umum 1 Maret 1949 di Kota Yogyakarta.
Dia mengusulkan agar peristiwa itu diperingati sebagai hari besar nasional, yakni setiap 1 Maret.
Usulan dikemukakan pada rapat daring yang diikuti antara lain jajaran Kementerian Dalam Negeri, KemenPAN-RB, Kemensetneg, Kemenkum HAM, serta Kemenko Polhukam, Selasa (12/10).
Sultan menyebut 1 Maret 1949 merupakan tonggak awal dimulainya kembali perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.
Usulan itu untuk mengenang Serangan Umum 1 Maret 1949 yang merupakan respons terhadap Agresi Militer Belanda II atas pendudukan Ibu kota RI di Yogyakarta yang tak lepas dari peran Sri Sultan HB IX dan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
"Bukan untuk menokohkan seseorang, tetapi sebuah ikhtiar untuk mengingat kembali perpaduan perjuangan TNI bersama rakyat," ucap Sultan dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Menurut Sultan, peristiwa tersebut bukan hanya berarti bagi rakyat dan Pemerintah DIY saja, akan tetapi juga amat penting bagi seluruh Bangsa Indonesia.
"Mereka yang terlibat pada peristiwa bersejarah itu bukan oleh pejuang kemerdekaan dari Yogyakarta sendiri, tetapi mereka berasal dari seluruh negeri ini," ucap dia.
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengusulkan 1 Maret menjadi hari besar nasional, begini alasannya
- Bertemu Sri Sultan HB X, Bea Cukai Membahas Peningkatan Potensi Bisnis Yogyakarta
- Bertemu Sri Sultan HB X, Hadi Tjahjanto: Saya Mohon Doa Restu
- Mentan Amran Bertemu Empat Mata dengan Sri Sultan HB X, Bahas Hal Penting Ini
- Pidato di Monumen Jogja Kembali, Sultan HB X Ingatkan Lurah Harus Netral
- Bertemu Sri Sultan HB X, Fadel Bawa Pesan Penting Ngarso Dalem untuk Pimpinan MPR
- Gunung Merapi Erupsi, Sultan HB: Tidak Akan Meletus Seperti Dahulu