Srikandi, Sesepuh Komunitas Pasangan Kawin Campur di Indonesia

Dorong Perempuan Tak Kehilangan Jati Diri, Jaga Rumah Tangga Tetap Awet

Srikandi, Sesepuh Komunitas Pasangan Kawin Campur di Indonesia
Ries Woodhouse (kanan) dan Ida Friggeri. FOTO : PRIYO HANDOKO/JAWA POS
"Srikandi hadir untuk memberikan support kepada perempuan Indonesia yang melakukan pernikahan campuran dalam membina rumah tangga mereka. Biar langgeng," kata Ries Woodhouse, salah seorang pendiri Srikandi saat berbincang dengan Jawa Pos di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Selasa lalu (8/1). Ida Friggeri, pengurus Srikandi, ikut duduk di sebelah Ries.

Srikandi secara rutin menggelar kegiatan. Selain seminar, Srikandi mengadakan forum diskusi bagi para anggotanya. Banyak materi yang dibahas. Di antaranya, bagaimana jati diri perempuan Indonesia dalam membina rumah tangga dengan suami asing. Termasuk soal pilihan cara dalam membesarkan anak.     

Srikandi juga memberikan support informasi dan pengetahuan kepada orang-orang yang akan menikah dengan orang asing. Mulai persiapan mental, surat-surat, dan berapa biayanya. Termasuk penjelasan status kewarganegaraan anak-anaknya nanti.     

Meski begitu, Ries menolak kalau Srikandi diposisikan seperti lembaga konsultan yang pekerjaannya memberikan advice. "Menikah dengan orang asing itu pilihan kita sendiri. Motonya kan dari kita untuk kita," sambung Ries, lantas tersenyum. Sejak awal pendiriannya, Srikandi lebih memusatkan diri sebagai organisasi yang bersifat kekeluargaan. Mereka tidak terlalu menaruh perhatian pada advokasi hukum dan politik.     

TREN kawin campur antara warga Indonesia dengan orang asing. Untuk mewadahi pasangan gado-gado itu, saat ini terdapat sejumlah komunitas. Di antaranya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News