Srikandi, Sesepuh Komunitas Pasangan Kawin Campur di Indonesia
Dorong Perempuan Tak Kehilangan Jati Diri, Jaga Rumah Tangga Tetap Awet
Senin, 14 Januari 2013 – 07:46 WIB
Belakangan baru muncul organisasi serupa yang lebih "agresif". Di antaranya, Indo-Mixed Couples (Indo MC) yang membangun jaringan melalui mailing list dan berpusat di Prancis.
Kemudian Couples of Cross Culture Club (C4), organisasi perempuan asing yang bersuamikan orang Indonesia. Selain itu, Dialog Antar Bangsa (Diana) yang khusus beranggotakan perempuan Jerman yang menikah dengan orang Indonesia.
Dari komunikasi yang terus berjalan, semua organisasi ini, termasuk Srikandi, memutuskan membentuk payung yang lebih besar dengan nama Aliansi Pelangi Antar-Bangsa (APAB) pada 2002. Melalui APAB inilah isu status kewarganegaraan mulai digarap secara lebih serius. Terutama soal status kewarganegaraan anak yang diperoleh dari hasil kawin campur.
Bahkan, mereka ikut aktif terlibat mendorong pembahasan RUU Kewarganegaraan sampai berhasil disahkan DPR pada 2006. "Srikandi bergerak dengan membantu fund rising, bikin bazar. Uangnya lalu disetor ke APAB yang perlu dana untuk kampanye dan lobi RUU Kewarganegaraan," cerita Ries.
TREN kawin campur antara warga Indonesia dengan orang asing. Untuk mewadahi pasangan gado-gado itu, saat ini terdapat sejumlah komunitas. Di antaranya,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408