Sriwijaya Air SJ 182 Adalah Pesawat Tua, Sudah Beroperasi 27 Tahun
Dua pekerja Sriwijaya Air mengatakan pada Reuters, jika strategi membeli pesawat tua bukan hanya didorong pertimbangan harga yang murah.
Kapasitas tempat duduk yang sedikit, mencapai 120 orang, lebih cocok melayani rute tertentu, seperti Jakarta-Pontianak.
Selain itu, pesawat ini juga bisa mendarat pada landasan pacu yang memiliki runway pendek, menurut sumber yang dikutip secara anonim.
Sriwijaya belum merespons permintaan konfirmasi dari Reuters.
Sriwijaya Air Terbelit Utang
Sementara menurut Kementerian Perhubungan, pesawat berusia tua bisa tetap beroperasi seaman pesawat baru.
Pesawat tua hanya lebih boros bahan bakar, dan membutuhkan perawatan ekstra. Tingginya biaya perawatan dan rendahnya harga tiket akibat persaingan, menyebabkan Sriwijaya Air berutang pada layanan servis milik Garuda, GMF AeroAsia.
Pada 30 September 2020, Sriwijaya Air dan NAM berhutang sekitar USD63 juta atau sekitar Rp891 miliar pada GMF AeroAsia.
Armada pesawat Sriwijaya Air dan anak grupnya NAM Air rata-rata berusia di atas 20 tahun.
- Inisial B
- PKPU Lancar, Sriwijaya Air Optimistis Terbang Lebih Tinggi
- Satgas Covid-19 Geregetan Mendapati Sriwijaya Air Melakukan Kesalahan yang Sama Lagi
- Kemnaker Fasilitasi Pertemuan Pekerja dengan Manajemen Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air
- Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dapat Santunan Rp3 Miliar dari Jasa Raharja
- Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Begini Respons Bang Irwan