Ssst, Bantuan Pesantren Diduga Dipotong, Keterlaluan

jpnn.com, GARUT - Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut akan menerjunkan tim untuk menyelidiki dugaan adanya pemotongan bantuan dana operasional dari pemerintah pusat untuk pondok pesantren maupun lembaga pendidikan agama di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kami akan bergerak menindaklanjutinya sesuai kewenangan kami, walaupun belum mendapatkan laporan," kata Kepala Kejaksaan Negeri Garut Sugeng Hariadi kepada wartawan, Jumat (25/9).
Ia menuturkan, Kejari Garut sudah mengetahui adanya persoalan tentang dugaan pemotongan bantuan operasional dari Kementerian Agama untuk pondok pesantren atau lembaga pendidikan agama di Garut.
Namun masalah itu, kata dia, sebaiknya segera dilaporkan ke pihak berwajib agar secepatnya diselidiki lebih lanjut sehingga dapat diketahui permasalahannya.
"Jauh lebih baik ada laporan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam permasalahan ini," kata Sugeng.
Ia mengungkapkan, informasi itu membuat kaget Kejari Garut karena ada pihak tertentu yang berani memotong bantuan untuk pesantren dan madrasah diniyah.
Sugeng berharap, pihak yang merasa dirugikan untuk segera melaporkannya, berikut dengan bukti-bukti lainnya untuk mempermudah proses penyelidikan.
"Laporan dari korban sangat diperlukan, supaya kami mudah menindaklanjutinya," kata Sugeng.
Dugaan adanya pemotongan bantuan dana operasional dari pemerintah pusat untuk pondok pesantren maupun lembaga pendidikan agama ini dikeluhkan pengurus ponpes.
- Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut Bertambah, Polisi Lakukan Pendalaman
- Korban Dokter Kandungan Syafril di Garut Diduga Lebih dari 100 Orang, Polisi Cari Fakta
- Polisi Rekomendasi Pencabutan STR Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Pasien
- 6 Fakta Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut, Nomor Terakhir Bikin Geregetan
- Dokter Kandungan Cabuli Bumil di Garut Mengidap Fetish?
- Fakta Baru Si Dokter Kandungan Cabul di Garut, Kebangetan