Ssst, Duit Panas Bupati Kapuas Mengalir ke 2 Lembaga Survei Ini, Nilainya

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut ada dugaan aliran uang Rp 300 juta lebih dari tersangka Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat (BSSB) dan mantan anggota DPR RI Ary Egahni kepada lembaga survei untuk mendongkrak elektabilitas mereka.
Bupati nonaktif Ben Brahim dan Ary Egahni yang politikus Partai NasDem merupakan pasangan suami istri (pasutri).
"Lebih dari Rp 300 jutaan, ya, tetapi nanti kami akan konfirmasi kembali poinnya itu," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa (4/7).
Dugaan aliran duit panas Bupati Kapuas ke lembaga survei itu muncul berdasarkan pengembangan penyidikan dan pengumpulan alat bukti berupa data, hasil penggeledahan, keterangan tersangka dan keterangan saksi-saksi.
Hal itu pula yang menjadi dasar KPK memanggil pihak terkait dari lembaga survei untuk dikonfirmasi soal temuan tersebut.
"Lembaga survei tadi maka kami panggil sebagai saksi untuk dikonfirmasi, apakah benar ada aliran uang yang ratusan juta itu, yang diberikan oleh beberapa pihak atas perintah tersangka bupati," tutur Ali.
Walakin, Ali belum memberikan keterangan lebih jauh soal kemungkinan KPK akan melakukan penyitaan jika memang ditemukan ada aliran dana kepada pihak terkait.
"Nanti liat dulu kebutuhan dari proses penyidikan seperti apa," ucapnya.
KPK mengungkap duit panas Bupati Kapus Ben Brahim S. Bahat dan istrinya yang anggota DPR Ary Egahni diduga mengalir kepada dua lembaga survei ini. Nilainya...
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik
- Ridwan Kamil Sulit Dihubungi Seusai Rumahnya Digeledah KPK
- Bicara Sebelum Sidang Perdana, Hasto: Saya Adalah Tahanan Politik
- Laskar Merah Putih Ajak Masyarakat Dukung Kejagung Berantas Korupsi
- Pegadaian Tegaskan Tak Ada Toleransi Terhadap Fraud & Korupsi
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum