Ssst! Uang Suap Bupati PPU Mengalir ke Demokrat? Pimpinan KPK Menjawab
![Ssst! Uang Suap Bupati PPU Mengalir ke Demokrat? Pimpinan KPK Menjawab](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/01/14/tangkapan-layar-wakil-ketua-kpk-alexander-marwata-saat-jumpa-jc0e.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik KPK bakal menelusuri kemungkinan uang dugaan suap Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud (AGM) mengalir ke partai politik.
Abdul Gafur Mas'ud yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap merupakan kader Partai Demokrat.
Sebelumnya, Bupati PPU kena OTT KPK terkait suap pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2021-2022.
Dalam kasus itu, KPK juga menjerat Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan Nur Afifah Balqis (NAB) sebagai tersangka.
"Apakah ada dugaan aliran dana ke partai? Itu nanti tentu yang akan didalami dalam proses penyidikan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Jakarta, Kamis (13/1) malam.
Alex menyebut di Kalimantan Timur memang sedang ada pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat. Abdul Gafur Mas'ud merupakan salah satu calonnya.
"Kepala daerah itu semua terafiliasi dengan partai, kebetulan AGM ini juga dari Partai Demokrat dan betul tadi yang disampaikan di sana sedang ada pemilihan ketua DPD Partai Demokrat di Kalimantan Timur, salah satu calonnya adalah AGM," tutur Alex.
Mantan hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Jakarta itu memastikan penyidik KPK dalam penyidikan bakal menelusuri ada tidaknya aliran dana dari kasus suap yang menjerat Abdul Gafur ke partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
KPK Bakal terlusuri uang suap Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud mengalir ke Demokrat. Cermati ucapan Alexander Marwata ini.
- Penahanan Tersangka Korupsi Ini Dipindah KPK ke Polda Kalsel
- Hasto Minta Pemeriksaannya Besok di KPK Ditunda
- HDCU, Bupati, dan Wali Kota Bersinergi, Wujudkan Sumsel Maju Terus Untuk Semua
- Hasto Kristiyanto Akan Penuhi Panggilan KPK jika Tak Ada Kepentingan Mendesak
- KPK Pastikan Laporan Terkait Jampidsus Masih Diproses
- Herzaky Kenang Momen Wisuda Doktor Bareng Bendum Demokrat, Lalu Minta Maaf