Ssst...Djanur Bawa Jurus Baru dari Italia

jpnn.com - BANDUNG- Djadjang Nurdjaman akhirnya kembali berlabuh di Persib Bandung. Tak harus menunggu lama setelah kepastian kembalinya pelatih yang membawa Persib menjuarai ISL  2014 tersebut. 

Pelatih yang akrab disapa Djanur itu langsung memimpin sesi latihan di Lapangan Progresif kemarin, Rabu (29/6). Latihan tersebut dalam rangka persiapan menuju pertandingan lanjutan ISC-A 2016 menghadapi PSM Makassar.

Djadjang mengungkapkan, dirinya sudah menyiapkan program latihan untuk tiga hari ke depan. Dia pun menyatakan bakal berkoordinasi dengan tim pelatih.

"Hari ini (kemarin) sudah mulai latihan pastinya sudah menyiapkan program untuk tiga hari ke depan khususnya untuk melawan PSM, tapi bagaimana pun saya harus koordinasi dengan teman-teman pelatih yang lain," terang prua yang akrab disapa Djanur.

Djanur pun menegaskan, akan membawa apa yang dia peroleh dari pembelajarannya selama di Italia kedalam skuadnya. "Insya Allah saya akan terapkan karena kita mencari ilmu kan untuk disampaikan kepada pemain," ujar pelatih yang juga sukses membawa Persib kampiun di Piala Presiden 2015 itu.

Yang pertama bakal dilakukannya, sebut Djanur, adalah dengan membina kekompakan dalam tim."Saya sudah punya kiat tersendiri dan akan kembali melakukan itu. Semua dalam kebersamaan, termasuk saat pergi latihan bareng karena kemarin kan pergi sendiri-sendiri, pelatih juga enggak bareng," ujar Djanur.

Selain itu, pelatih kelahiran Sumedang itu akan melihat seputar kendala di lini gedor. Pasalnya hingga pekan ke delapan, perolehan gol Atep dkk masih minim. "Sebetulnya (kendala) di (lapangan) tengah ke depan, kalau belakang bagus karena bisa beberapa kali cleansheet tapi setelah kalah dari Surabaya mulai harus evaluasi. Dibenahi semua, tapi problem utama di tengah ke depan karena tidak produktif," bilangnya.

Djanur pun akan mencoba mengevaluasi sisi permainan. Sebab, dia menilai jika Atep Cs sejauh ini masih banyak melakukan long passing. "Sampai kemarin masih terlalu banyak melakukan long passing kemudian transisi, terutama dari menyerang ke bertahan. Itu sayang sekali padahal saya sudah ingatkan Herrie," imbuhnya.