Sssttt..Ada Politik Uang di Kepulauan Seribu
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti membenarkan, adanya laporan dugaan politik uang di Kepulauan Seribu.
Diduga uang sebesar Rp 50 ribu diberikan pada warga untuk mencoblos pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Kami menerima pengaduan terkait politik uang di Kepulauan Seribu. Itu peristiwanya kemarin (Selasa,red) dan sudah ditindaklanjuti," ujar Mimah kepada JPNN.com saat dikonfirmasi, Rabu (19/4) pagi.
Menurut Mimah, terhadap pengaduan tersebut pihak Panwas Kabupaten Kepulauan Seribu telah memeriksa pelapor, terlapor mau pun saksi-saksi.
"Untuk hari ini (Rabu,red) seluruh pengawas konsentrasi pada pengawasan pencoblosan. Mungkin Rabu malam baru kami tindaklanjuti kembali (pelaporan politik uang di Kepulauan Seribu,red)," tuturnya.
Mimah mengatakan, selama masa tenang pihaknya paling tidak mengantongi lima pelaporan terkait politik uang.
Nantinya laporan tersebut akan ditindaklanjuti, untuk mengetahui kebenarannya.
Sebelumnya diberitakan, seorang kader PDIP Pulau Tidung, Kepulauan Seribu berinisial BR, dilaporkan ke Panwas Kepulauan Seribu Selatan.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti membenarkan, adanya laporan dugaan politik uang di Kepulauan Seribu.
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni
- KPK Peringatkan Pemprov: Setop Money Politic Berkedok Bansos!
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada