Ssttt... Jumlah Tersangka Korupsi e-KTP Bakal Bertambah

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengungkapkan keyakinannya bahwa pihak yang mestinya bertanggung jawab dalam korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) bukan hanya dua tersangka saja.
Sebab, proyek e-KTP yang direalisasikan di era Gamawan Fauzi sebagai menteri dalam negeri bernilai besar dan kerugian negaranya pun tergolong wah. Dari nilai proyek sekitar Rp 6 triliun, nilai kerugian negaranya tak kurang dari Rp 2 triliun.
Hanya saja, sejauh ini tersangka korupsi e-KTP baru dua orang. Yakni mantan Dirjen Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman dan bekas anak buahnya, Sugiharto.
Agus pun meyakini korupsi sebesar itu tak mungkin hanya melibatkan dua orang saja. "Saya masih pada keyakinan kalau kerugian negara banyak pelakunya tidak mungkin hanya dua orang," tegas Agus di kantor KPK, Senin (14/11).
Lebih lanjut Agus mengatakan, pihaknya pasti mengembangkan penyidikan korupsi e-KTP bauk ke eksekutif, legislatif maupun kontraktor rekanan Kemendagri. Namun, KPK juga masih mencari bukti untuk menjerat keterlibatan pihak selain Irman dan Sugiharto.
"Ya kemungkinan lebih dari itu. Jadi sekarang kita masih terus mendalami dan cari alat bukti," ujarnya.
Dia berharap dalam waktu tidak lama lagi segera mendapatkan tersangka baru. "Mudah-mudahan kita segera menemukan dan tidak lama-lama," ungkapnya.
Hari ini penyidik KPK kembali menjadwalkan pemeriksaan saksi dan tersangka e-KTP. Saksi yang dipanggil adalah staf Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Husni Fahmi, Direktur PT Gajendra Adhi, Azmin Aulia, karyawan Perum Percetakan Negara Indri Mardiani, serta advokat Kantor Hukum Hotma Sitompoel and Associates Mario Cornelio Bernardo.
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengungkapkan keyakinannya bahwa pihak yang mestinya bertanggung jawab dalam korupsi
- Pengangkatan PPPK 2024 dari Honorer Maret 2026, Nasib R2/R3 Tua di Ujung Pensiun
- Persik Telan Kekalahan 1-4 atas Persib, Pemain Minta Maaf
- Kesimpulan Raker: Pengangkatan PPPK 2024 Maret 2026
- Pramono Ingatkan Warga Jakarta, Hujan Deras Masih Mengguyur
- Korupsi Makin Menggurita, Hardjuno Wiwoho: Pengesahan RUU Perampasan Aset Harga Mati
- Muscab HIPMI Karawang 2025: Sejumlah Nama Muncul, Cecep Sopandi Dinilai Punya Keunggulan