Ssttt... Tahun Ini Akan Ada 456 Janda Baru di Gunungkidul
jpnn.com - GUNUNGKIDUL – Angka perceraian di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata cukup tinggi. Buktinya, Pengadilan Agama (PA) Wonosari hingga tahun ini masih disibukkan dengan gugatan perkara perceraian.
Panitera Muda PA Wonosari Muslih mengatakan, jumlah perceraian di wilayah kabupaten penghasil gaplek itu menempati posisi kedua terbesar di DII setelah Kabupaten Sleman. Pada 2015, PA Wonosari mengabulkan 1.447 gugatan cerai.
Dari angka itu, sebagian besar dari Kecamatan Wonosari dengan 172 kasus. Selanjutnya Kecamatan Semanu (120 kasus), Karangmojo (116 kasus) dan Ponjong (110 kasus). “Untuk tahun ini hingga bulan lalu saja kami sudah menangani 456 perkara perceraian,” kata Muslih seperti diberitakan Radar Jogja (Jawa Pos Group).
Ia memerinci, sebagian besar kasus perceraian adalah pada pasangan berusia 30 sampai 34 tahun. Kebanyakan permohonan perceraian datang dari pihak istri.
“Itu gambaran data 2015. Di dalamnya merupakan perkara gugat cerai suami sebanyak 1.010 kasus, sementara suami talak cerai istri hanya 437,” ujarnya.
Ada pula pasangan yang dulunga mengajukan dispensasi nikah, tapi akhirnya bercerai. Terkait persoalan itu pihaknya meminta kepada pasangan suami istri untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga dengan menumbuhkan cinta setiap saat dan mengabaikan ego masing-masing.
“Banyak kasus kita jumpai. Hadirnya media sosial menjadi penyebab adanya orang ketiga dalam pernikahan yang akhirnya pemicu terjadinya perceraian,” ungkapnya.(gun/laz/ong/jpg/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel