Ssttt...Tiga Nama dari Trah Soekarno Urutan Terbawah

Ssttt...Tiga Nama dari Trah Soekarno Urutan Terbawah
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. Foto: dok.JPNN

Ketokohan Jokowi semakin menguat sejak terpilih menjadi presiden. Sementara, Pramono Anung merupakan politisi senior yang juga pernah menjabat sebagai sekjen PDIP. Lalu, Ganjar Pranowo dilihat berprestasi setelah menjadi gubernur Jawa Tengah. Prestasi-prestasi itu yang memengaruhi publik memilih tokoh-tokoh tersebut.

Selain itu, lanjut Hamdi, ketidaksukaan publik pada dinasti partai politik disebabkan sosok yang menggantikan figur itu dinilai tidak pernah pas. Kompetisi dan prestasi mereka tidak terlalu memadai. Namun, posisi itu diperoleh karena ada embel-embel nama keluarga. "Publik menilai dinasti lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," terangnya.

Di samping itu,isu regenerasi kepemimpinan dan demokratisasi partai menjadi penting di PDIP. ‎ Selama ini, kursi pucuk pimpinan PDIP tidak pernah berubah, yakni diisi Megawati. Hal itu menunjukkan tidak adanya regenerasi di parpol tersebut. Sebaliknya, yang terjadi degenerasi. Nah, publik sebenarnya menginginkan adanya regenerasi itu. "Ya tapi nggak akan didengar juga kayaknya, ya yang terpilih itu-itu lagi‎,"‎ ucapnya.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti mengatakan, regenerasi sulit terjadi di PDIP. Sebab, pemilihan di PDIP masih menggunakan aklamasi. "(Yang harus dilakukan adalah) bagaimana kita mendorong PDIP jadi partai modern," cetusnya.

‎Menurutnya, figur Mega memang masih diperlukan. Sebab, hanya Mega yang mampu menjadi pemersatu di internal partai. Hingga saat ini, belum ditemukan sosok yang mampu menyainginya. (Desyinta/fal)

JAKARTA - Meski Megawati Soekarnoputri hampir pasti terpilih lagi ketua umum PDI Perjuangan pada kongres ke IV di Bali 8-12 April mendatang, tapi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News