ST Pelaku KDRT dan Mencabuli Anak Kandung di Pontianak Terancam Hukuman Berat

jpnn.com, PONTIANAK - Polda Kalimantan Barat menerapkan pasal berlapis terhadap ST, ayah pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan mencabuli anak kandung yang berstatus masih pelajar.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Raden Petit Wijaya menyebut pelaku awalnya sempat mengira anaknya hilang dan menjadi korban penculikan sehingga ST melapor ke polda.
"Ternyata anak tersebut diamankan KPPAD, karena menjadi korban KDRT dan pencabulan oleh ayah kandungnya (ST, red)," ujar Kombes Raden Petit di Pontianak, Jumat (30/6).
Kasus KDRT dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur itu terungkap atas pengaduan korban terhadap pihak sekolah.
Masalah itu kemudian disampaikan pihak sekolah kepada Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar.
Selain melakukan perlindungan dan pendampingan terhadap korban, pihak KPPAD Kalbar juga melaporkan kasus tersebut ke jajaran polda.
Sementara itu, pelaku ST sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut dan telah ditahan di Polda Kalbar untuk proses hukum lebih lanjut.
Atas kelakuan ST, dia dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 81 Jo Pasal 76 huruf (d), Pasal 82 Jo Pasal 76 huruf (e) UU Perlindungan Anak.
Kombes Raden Petit Wijaya sampaikan info terkini kasus ayah pelaku KDRT dan mencabuli anak kandung yang masih pelajar. Korban bukan diculik.
- Penyidik KPK Meluncur ke Kalimantan Barat, Sejumlah Tindakan Diambil
- Cabuli Murid, Pelatih Karate Terancam Denda 900 Gram Emas
- Curhat Jadi Korban KDRT, Adelia Septa: Saya Disiksa hingga Dilempar Gelas
- Begini Kondisi 7 Santri Korban Pencabulan di Tulungagung
- Pengakuan Guru Ngaji Cabuli Santri di Tulungagung Bikin Naik Pitam
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital