Stabilisasi Harga, Kementan Gelontorkan 20 Ton Bawang Merah dan Putih

jpnn.com, JAKARTA - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar komoditas bawang merah dan putih untuk periode 12 April sampai 16 April 2019 di Jakarta. Periode operasi pasar kali ini, Badan Ketahanan Pangan Kementan akan menggelontorkan 10 ton bawang putih dan 10 ton bawang merah.
"Namun, kami salurkan secara bertahap," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi ditemui saat acara pelepasan operasi pasar di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Jakarta, Jumat (12/04).
BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Berprestasi Dapat Apresisasi dari Kementan
Agung mengatakan, operasi pasar dilakukan dalam lima tahap selama lima hari berturut-turut. Tahap pertama dimulai Jumat ini di enam pasar eceran, dua kantor kecamatan, dan dua kantor kelurahan di DKI Jakarta.
Namun Agung tidak membeber jumlah bawang merah dan putih yang disalurkan dalam operasi pasar tahap pertama pada Jumat ini. Dia hanya menyebut operasi pasar dilakukan secara bertahap, atas dasar efisiensi.
"Operasi pasar kita lakukan untuk memengaruhi harga pasar. Jadi, kalau kita haus, apakah kita harus minum lima botol sekaligus. Kalau bisa dua botol, kita dua botol dahulu," ucap dia.
Periode kali ini, terdapat 46 titik yang menjadi lokasi operasi pasar dengan rincian 39 pasar, 2 kecamatan, 3 kelurahan dan 1 perumahan di wilayah Jakarta.
Badan Ketahanan Pangan Kementan membanderol harga Rp 20.000 per kilogram untuk bawang putih dan Rp 23.500 per kilogram untuk bawang merah.
Operasi pasar kali ini Badan Ketahanan Pangan Kementan akan menggelontorkan 10 ton bawang putih dan 10 ton bawang merah.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar