Stabilkan Harga Cabai di Akhir Tahun, Kementan Turunkan Tim untuk Lakukan Hal Ini

Hal ini diakui, Ice karena memang stok cabai di kota Kabul (sebutan Kota Bulukumba di kalangan anak milenial) berkurang akibat kekeringan yang melanda hampir sekitar empat bulan lamanya.
"Saya selaku petani tentunya saat ini senang sekali kalau harga cabai mahal, karena bisa mengembalikan kerugian kami dulu," ungkap Ice.
Saat ini, Ice mengaku bisa menabung lantaran mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
"Harusnya masyarakat mengizinkan kami untuk menikmati keuntungan cabai itu agar para petani seperti kami ini bisa merasakan kesejahteraan," ujarnya.
Kenaikan harga cabai juga terjadi di Jeneponto, di mana cabai rawit mencapai harga Rp 60 ribu per kilogram.
Terpantau di lapangan banyak petani cabai merugi akibat kekeringan yang belum teratasi sepenuhnya, meskipun bantuan pompa air dari Kementan telah memberikan manfaat bagi sebagian petani.
Kementan terus berupaya mendukung petani dengan memberikan bantuan tambahan, memantau kondisi lapangan, dan memberikan solusi agar harga cabai kembali stabil di tengah dinamika perdagangan yang terjadi. (mrk/jpnn)
Kementan menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan berbagai hal guna menstabilkan harga cabai di akhir tahun atau menjelang HBKN
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Harga Cabai Rawit Masih Pedas, Sebegini Per Kilogram
- Andi Amran Sulaiman Jadi Ketua KKSS, Arsyad Cannu: Semoga Memperkuat Persaudaran
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi