Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok, Operasi Pasar Jadi Jalan Keluar
jpnn.com - JAKARTA - Turunnya harga BBM jenis premium, solar, LPG 12 kilogram dan semen, tidak otomatis menurunkan harga-harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan yang terlanjur naik kala pemerintah menaikkan harga premium dan solar beberapa waktu lalu.
Menurut Pengamat Ekonomi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Dahnil Anzar, untuk mencapai harga keseimbangan baru dibutuhkan waktu. Karena penaikan harga BBM lalu adalah awal kekeliruan dan merupakan kebijakan yang tergesa-gesa yang mendorong inflasi.
"Nah untuk mencapai harga keseimbangan baru, pemerintah jangka pendek perlu melakukan operasi pasar secara besar-besaran, termasuk pemerintah daerah untuk memantau perubahan harga," katanya, Sabtu (17/1).
Operasi pasar menurut Dahnil, untuk memastikan apakah pedagang melakukan pengurangan atau tidak dalam penentuan harga. Demikian juga dengan penimbunan barang dan sebagainya.
"Tapi berkaitan dengan keengganan menurunkan harga oleh pedagang, tidak ada sanksi hukumnya. Pemerintah bisa mendorong pasokan saja, biarkan pasar atau pembeli yang memberikan sanksi bagi pedagang nakal," katanya.
Saat ditanya bagaimana dengan tarif angkutan, Dahnil mengatakan pemerintah dapat melakukan intervensi langsung.
"Iya, intervensi langsung maksudnya pemerintah yang menetapkan berapa penurunan tarif angkutan umum," katanya. (gir/jpnn)
JAKARTA - Turunnya harga BBM jenis premium, solar, LPG 12 kilogram dan semen, tidak otomatis menurunkan harga-harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Target Beroperasi 2027, Pabrik Semen Baru di Papua Siap Garap Indonesia Timur
- Begini Kronologi iPhone 16 Masuk ke Indonesia
- Jangan Kaget, Sebegini Total Duit yang Dikeluarkan Pemerintah untuk IKN
- Wajib Tahu, Ternyata iPhone 16 Sudah Masuk Indonesia
- Wow, Muhammadiyah Bikin Ojek Online, Hadir di 70 Kota
- Anggaran MBG Bakal Ditambah, Nilainya Bikin Melongo