Stabilkan Rupiah, BI Gandeng Korea dan Malaysia

Stabilkan Rupiah, BI Gandeng Korea dan Malaysia
Gubernur BI Agus DW Martowardojo. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

Hal tersebut bertujuan mendukung stabilitas keuangan regional.

”Perjanjian itu berlaku efektif selama tiga tahun dan bisa diperpanjang jika ada kesepakatan antara kedua pihak,” terang mantan menkeu tersebut.

Agus berharap, penguatan mata uang USD tidak melemahkan nilai tukar rupiah secara signifikan.

”Iya, bisa mengurangi intensitas kita ke dolar,” ujarnya.

Sebelum menggandeng Korea, BI telah menjalin kerja sama local currency setlement dengan Tiongkok senilai USD 20 miliar dan Australia (USD 10 miliar).

Di samping ketiga negara, lanjut Agus, BI memiliki perjanjian bilateral dengan Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand untuk mendorong penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung dalam mata uang lokal.

Kerja sama diharapkan berlaku pada semester pertama tahun ini.

Saat ini, BI sedang dalam finalisasi untuk meyakinkan bagi eksporter atau importir yang terima currency dalam Thailand baht atau Malaysia ringgit untuk bisa akses kurs lebih efisien dari kantor kedua negara dengan Indonesia.

Bank Indonesia (BI) memperkuat stabilitas nilai tukar dengan mendorong transaksi menggunakan mata uang lokal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News