Staf Ahli Menteri BUMN Apresiasi Program HoKi Pegadaian
![Staf Ahli Menteri BUMN Apresiasi Program HoKi Pegadaian](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/05/24/pt-pegadaian-dan-ikatan-sarjana-ekonomi-indonesia-isei-jakar-8g2d.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Loto Srinaita Ginting memberikan apresiasi kepada PT Pegadaian atas penyelenggaraan Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) Season 2.
Pasalnya, langkah tersebut bisa mendorong penambahan jumlah wirausaha baru di Indonesia yang juga akan menunjang lahirnya Indonesia Emas di 2045.
“Pada 2045, 70% penduduk Indonesia merupakan usia produktif (15-64 tahun). Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi," ujar Loto.
Oleh karena itu, sambung Loto dengan menciptakan bibit unggul SDM yang memiliki jiwa entrepreneur akan meminimalisir timbulnya potensi permasalahan sosial dimaksud.
"Karena semakin banyak wirausaha akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka kesempatan kerja yang lebih luas," ungkap Loto.
Wanita berkacamata ini juga berharap kerja sama Pegadaian dengan BUMN terus berlanjut, khususnya dalam mengembangkan UMKM.
Acara Graduation Day ini juga menjadi ajang para tim yang telah dinyatakan lulus dalam program HoKi season 2 untuk menampilkan produk mereka melalui area showcase.(adv/jpnn)
Pihaknya berharap kerja sama Pegadaian dengan BUMN terus berlanjut, khususnya dalam mengembangkan UMKM.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Teken MoU Perluas Program Makmur 2025
- Hadir di INACRAFT 2025, BUMN Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif
- Bank Jago Beri Kiat untuk Pelaku Usaha Mengelola Keuangan di Bulan Ramadan
- Pertamina Dinobatkan sebagai Perusahaan Terbaik di Indonesia Versi Majalah TIME
- Deposito Emas Pegadaian Kini Semakin Diminati Masyarakat
- Komisi VI Apresiasi Kementerian BUMN Efisiensi Anggaran dengan Memotong Fasilitas Pimpinan