Staf KPU Diteror dari Luar Negeri, Polri Gandeng Interpol
jpnn.com, JAKARTA - Kasus teror yang dialami Harry Sufehmi salah satu programmer dan staf Informasi Teknologi (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bisa diusut Polri.
Pasalnya, hingga kini, pihak korban yang merasa dirugikan belum membuat laporan.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto berharap, korban yang mendapat ancaman teror agar segara membuat laporan ke kepolisian.
"Kami minta agar segera melapor, agar bisa ditindaklanjuti," kata Setyo, Jumat (29/6).
Sementara pelaku pengancaman diduga dari luar negeri. Pasalnya, telepon yang masuk dengan jumlah ratusan kali ke nomor korban semuanya berkode luar negeri.
Karena itu, kata Setyo, pihaknya siap melakukan kerja sama dengan Interpol untuk melacak nomor luar negeri tersebut.
"Nanti kami akan kerja sama dengan Interpol untuk melacak nomor itu," pungkas jenderal bintang dua ini. (mg1/jpnn)
Mabes Polri belum menerima laporan resmi dari staf IT KPU yang diduga diteror dari luar negeri.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Acungi Jempol Mabes Polri, Edi Minta 18 Oknum Polisi Diduga Peras WN Malaysia Dipecat
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- KPU Audit Dana Kampanye 2 Paslon Kada Pilgub Kepulauan Riau
- KPU Tetapkan Pram-Rano Menang di Pilgub Jakarta, Petinggi Gerindra Bereaksi Begini