Staf KPU Diteror dari Luar Negeri, Polri Gandeng Interpol

jpnn.com, JAKARTA - Kasus teror yang dialami Harry Sufehmi salah satu programmer dan staf Informasi Teknologi (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bisa diusut Polri.
Pasalnya, hingga kini, pihak korban yang merasa dirugikan belum membuat laporan.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto berharap, korban yang mendapat ancaman teror agar segara membuat laporan ke kepolisian.
"Kami minta agar segera melapor, agar bisa ditindaklanjuti," kata Setyo, Jumat (29/6).
Sementara pelaku pengancaman diduga dari luar negeri. Pasalnya, telepon yang masuk dengan jumlah ratusan kali ke nomor korban semuanya berkode luar negeri.
Karena itu, kata Setyo, pihaknya siap melakukan kerja sama dengan Interpol untuk melacak nomor luar negeri tersebut.
"Nanti kami akan kerja sama dengan Interpol untuk melacak nomor itu," pungkas jenderal bintang dua ini. (mg1/jpnn)
Mabes Polri belum menerima laporan resmi dari staf IT KPU yang diduga diteror dari luar negeri.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP
- AKBP Fajar Ditangkap Propam Mabes Polri, Kasusnya Dobel
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Bupati Tasikmalaya Terpilih Ade Didiskualifikasi MK, KPU Jabar Beralasan Begini
- Putusan MK Perintahkan PSU di Boven Digoel, KPU Merasa Sudah Sesuai Aturan
- MK Perintahkan 24 Daerah Gelar PSU, Gus Khozin Sentil KPU: Tak Profesional!