Staf Presiden Lenis Kogoya Persilakan Benny Wenda Kembali ke Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Lenis Kogoya, Staf Ahli Presiden Jokowi turut menyoroti pernyataan kontroversial Benny Wenda soal Negara Papua Barat.
Lenis mengatakan sebenarnya apa yang dicita-citakan Benny Wenda sama dengan impian pemerintah Indonesia selama ini yaitu memajukan dan menyejahterakan tanah Papua.
"Impian Benny Wenda itu sudah baik, sama dengan pemerintah Indonesia, sama-sama ingin memajukan Papua. Ingin memerdekakan Papua dari kemiskinan, merdeka mendapat pendidikan, merdeka untuk sejahtera. Perjuangannya sama. Namun, cara Benny Wenda itu yang keluar dari jalur," kata Lenis pada JPNN.com.
Menurut Lenis, sebaiknya Benny Wenda kembali ke Indonesia. Dia bisa berjuang bersama warga lainnya untuk memajukan Papua.
Selain itu, kata dia, Benny Wenda juga seharusnya datang dan melihat sendiri bagaimana kondisi Papua saat ini yang jauh lebih maju dan berkembang terutama di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Saat ini, kata dia, Presiden Jokowi memberi perhatian mendalam pada perkembangan Papua. Termasuk otsus. Presiden Jokowi, menurutnya, juga beberapa kali ke Papua untuk memastikan pembangunan berjalan lancar.
Papua juga membutuhkan sosok cerdas seperti Benny Wenda, asalkan berjuang di jalur yang ada.
"Perbedaan Papua dulu dan sekarang itu beda. Maka baiknya Benny bisa pulang ke Indonesia khususnya Papua. Kami sebagai kepala suku jamin dia. Kami siap menerima kehadiran dia. Kan dia memiliki ilmu yang bagus, pengalaman yang bagus," tambah Lenis.
Staf Ahli Presiden Lenis Kogoya meminta Benny Wenda kembali dan melihat banyak perubahan pembangunan terjadi di Papua.
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda