Stafsus BPIP Tegaskan Anak Muda Butuh Pelajaran Berpikir Kritis dan Literasi

Pakar komunikasi politik ini menyampaikan bagaimana anak-anak muda hidup di era teknologi yang serba instan dan cepat.
Menurut Benny, kekuatan visualnya kuat, tetapi gampang bisanan. Ingin cepat, tetapi tidak matang.
"Anak-anak membutuhkan pelajaran berpikir kritis dan literasi, maka anak muda tidak mudah dimanipulasi teknologi, jiwa merdekanya tidak terenggut," ungkapnya.
Romo Benny pun mengingatkan teknologi harus menjadi sarana mempersatukan, bukan memecah belah.
Namun, praktiknya sekarang, teknologi membuat peminggiran dan manipulasi terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Hati-hati terhadap manipulasi, oleh karena itu, berpikirlah kritis dan tambah ilmu literasi," pesan Romo Benny.
Dia juga berpesan agar anak-anak muda jangan terjerat dengan 'populerisme' dan menghalalkan segala cara.
Melukai diri sendiri, merendahkan martabatnya sendiri, hanya agar dapat banyak followers.
Stafsus BPIP Antonius Benny Susetyo mengungkapkan terjadi sebuah keprihatinan terhadap anak muda
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Hadirkan Program Cek Segitiga, Dexa Medica: Banyak Anak Muda Punya Kolesterol Tinggi
- Lulusan CPNS dan PPPK 2024 Dongkrak Jumlah ASN Hingga 5,7 Juta Orang
- Program Lampu Belajar: Anak Sekolah di Desa pun Berhak Menjadi Cerdas
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong Anak Muda Gelar Festival Kuliner UMKM di 35 Kabupaten/Kota