Stafsus BPIP Tegaskan Anak Muda Butuh Pelajaran Berpikir Kritis dan Literasi
Pakar komunikasi politik ini menyampaikan bagaimana anak-anak muda hidup di era teknologi yang serba instan dan cepat.
Menurut Benny, kekuatan visualnya kuat, tetapi gampang bisanan. Ingin cepat, tetapi tidak matang.
"Anak-anak membutuhkan pelajaran berpikir kritis dan literasi, maka anak muda tidak mudah dimanipulasi teknologi, jiwa merdekanya tidak terenggut," ungkapnya.
Romo Benny pun mengingatkan teknologi harus menjadi sarana mempersatukan, bukan memecah belah.
Namun, praktiknya sekarang, teknologi membuat peminggiran dan manipulasi terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Hati-hati terhadap manipulasi, oleh karena itu, berpikirlah kritis dan tambah ilmu literasi," pesan Romo Benny.
Dia juga berpesan agar anak-anak muda jangan terjerat dengan 'populerisme' dan menghalalkan segala cara.
Melukai diri sendiri, merendahkan martabatnya sendiri, hanya agar dapat banyak followers.
Stafsus BPIP Antonius Benny Susetyo mengungkapkan terjadi sebuah keprihatinan terhadap anak muda
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Pemuda Muhamadiyah Harus Siap Hadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045
- Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe Elektabilitasnya Moncer di Kalangan Anak Muda
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Fokus KORMI hingga 2045, Menjadikan Indonesia Bugar Lewat Anak Muda