Stafsus BPIP Tegaskan Anak Muda Butuh Pelajaran Berpikir Kritis dan Literasi

Stafsus BPIP Tegaskan Anak Muda Butuh Pelajaran Berpikir Kritis dan Literasi
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional dengan tema 'Orang Muda Menghidupi Pancasila Menuju Indonesia Emas' yang berlangsung di Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Asisi Semarang pada Jumat (17/11). Foto: Dokumentasi Humas BPIP

"Inilah dibutuhkan kekritisan anak muda," tegasnya lagi. 

Benny mengajak anak-anak muda untuk memerangi konten yang merusak. 

"Teman-teman muda harus punya literasi kebangsaan, jadilah kritis. Buat gagasan yang bernilai Pancasila. Jangan hanya ikut arus dan tidak memakai kemampuan berpikir kritisnya. Jangan sampai kita hidup instan terus, tetapi harus cerdas, dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur," pesan Romo Benny. 

Narasumber lainnya, Wakil Uskup Semarang FX Sugiyono dalam paparannya menyampaikan anak-anak muda memiliki kecenderungan untuk tidak peduli dan cuek terhadap literasi dan pembicaraan pembangunan dan perkembangan dan nilai-nilai sosial bangsa. 

"Lebih suka berbicara internal gereja. Padahal harus ada rasa yang tumbuh untuk peduli kepada dunia dan keadaan sosial Indonesia. Keadaan Indonesia, apapun itu, akan berdampak untuk semua orang, termasuk anak-anak muda katolik ini," ungkapnya.

Dirinya pun menyatakan bahwa terdapat 11 persen muda Katolik yang menyatakan Pancasila bisa diganti sebagai ideologi. 

Politik, menurutnya, adalah berpikiran untuk kebaikkan bersama, dan semua orang adalah pemain dan tergantung kepada situasi politiknya. 

"Menyambut tahun emas ini tergantung pada politik. Kalau kita sendiri tidak peduli pada politik dan tidak berpikir kritis, apa yang akan mempengaruhi tahun emas tersebut, yaitu politik, maka menjadi tidak ada apa-apa. Tidak akan ada perubahan. Ini yang harus dibangkitkan," paparnya.

Stafsus BPIP Antonius Benny Susetyo mengungkapkan terjadi sebuah keprihatinan terhadap anak muda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News