Stafsus Milenial Mundur, Mardani PKS Salahkan Jenderalnya
"Tidak ada prajurit yang salah. Pemimpin harus bertanggung jawab. Sayang potensi baik dan kemudaan mereka jadi harus berakhir sebelum bersemi," pungkas Mardani.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memahami keputusan Belva dan Andi Taufan mundur dari jabatan mereka sebagai staf khusus.
"Saya memahami kenapa mereka mundur, Saudara Belva Devara dan Andi Taufan. Mereka anak-anak muda yang brilian, yang cerdas, dan memiliki reputasi serta prestasi yang sangat baik," kata Jokowi dalam keterangan yang diterima.
Sejak awal, Jokowi mengaku ingin mereka tahu mengenai pemerintahan dan kebijakan publik. Menurutnya, selama menjalankan tugas mereka telah banyak membantu memberikan gagasan inovasi di berbagai sistem pelayanan publik agar menjadi lebih cepat dan efektif.
"Saya meyakini, insyallah, mereka akan sukses di bidang masing-masing. Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang tekfin keuangan mikro dan usaha kecil," kata Jokowi. (boy/jpnn)
Mardani Ali Sera mengapresiasi mundurnya dua staf khusus Presiden Jokowi, Adamas Belva dan Andi Taufan Garuda Putra.
Redaktur & Reporter : Boy
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup versi OCCRP, BCW Desak KPK Lakukan Penyelidikan