Stafsus Muda BKPM Pastikan Indonesia Pilihan Tepat untuk Investasi Hijau
![Stafsus Muda BKPM Pastikan Indonesia Pilihan Tepat untuk Investasi Hijau](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/06/05/staf-khusus-bidang-peningkatan-pengusaha-nasional-kementeria-aiqn.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional Kementerian Investasi/BKPM, M. Pradana Indraputra menyatakan Indonesia adalah tempat yang tepat untuk investasi hijau.
Hal itu disampaikan dalam acara Indonesia Miner 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (4/6).
Indonesia Miner 2024 sendiri merupakan konferensi dan pameran bertaraf internasional ini mempertemukan berbagai pelaku usaha di bidang pertambangan, pakar, pengambil kebijakan, serta seluruh rantai nilai industri pertambangan di Indonesia.
Pada kesempatan ini turut hadir pelaku usaha pertambangan terkemuka seperti Tony Wenas selaku Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rachmat Makkasau selaku Presiden Direktur PT Amman Mineral, dan Adriansyah Chaniago selaku Wakil Presiden PT Vale Indonesia.
Dalam paparannya, Pradana menjelaskan bahwa Indonesia tengah bergerak menuju ekonomi hijau meskipun masih memiliki beberapa pekerjaan rumah.
Dia menyebutkan saat ini, Indonesia adalah penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ke-8 di dunia.
Namun, dalam 4 tahun terakhir, Indonesia telah melakukan berbagai upaya signifikan untuk mengatasi isu tersebut.
"Kini, tujuan utama Indonesia adalah melakukan transisi energi,” jelas Pradana.
Staf Khusus Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional BKPM M. Pradana Indraputra menyatakan Indonesia tempat yang tepat untuk investasi hijau
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya
- Hambat Penyerapan Tenaga Kerja, Kemnaker akan Laporkan Ormas Bergaya Preman
- Ekonom Sarankan Prabowo Kurangi LPG Impor, Beralih ke Jargas
- IMAC Film Fest 2025 jadi Cara ILUNI UI Melestarikan Kreativitas & Keberlanjutan
- KPK Panggil Bos Asuransi Sinar Mas Indra Widjaja Terkait Dugaan Korupsi Investasi